Maandag 27 Mei 2013

21 tokoh islam yang berpengaruh didunia



21 TOKOH ISLAM YANG BERPENGARUH DIDUNIA

DAFTAR ISI
1.      Abu Bakar as-shidiq
2.      Ali bin Abi Thalib
3.      Abu Nawas
4.      Abdullah bin Abbas
5.      At-Thabari
6.      Abu yazid al bustami
7.      Abdul Qodir al-Jailani
8.      Al-Khansa
9.      Al farabi
10.  Al- Khawarizmi
11.  Al- Haitami
12.  Ar Razi
13.  Al Kindi
14.  Dzunnun al-misri
15.  Fariruddin al-attar
16.  Imam Malik
17.  Imam Hanafi
18.  Imam Ahmad bin Hambali
19.  Imam Syafi’i
20.  Imam bukhari
21.  Imam muslim


ABU BAKAR AS-SHIDIQ

Siapa yang tak kenal dengan abu bakar yang termasuk kerabat nabi terhubung dari kakenya murrah bin ka’ab bin lu’bai. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin ustman buin amir bin amru bin ka’ab bin sa’ad bin taim bin murrah bin ka’ab bin lu’ai bin ghalib bin fihr al –nQuraiys at-taimi. Saat era kerasulan, ia menemani rasulullah dari sejak awal dan menjadi orng terawal yang masuk islam. Karena itu beliau berjuluk “as-shidiq” dan “ Atiq”.
Terkait dengan nama itu pula yang berkata bahwa abu bakar dijuluki “ash-shiddiq” bermula dari suatu kejadian nabi mengalami isra’ mi’raj. Orang orang quraiys mengingkari peristiwa tersebut sebagai karangannya nabi Muhammad, namun demikian abu bakar sendiri justru membenarkan. Sehingga Alloh mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan abu bakar didalam al-Quran.
            Dalam riwayat al bukhari dari aisyah ra, bahwa ketika rasulullah wafat. Abu bakar dating dengan menunggang kuda dari rumah beliau yang berada didaerah suni. Beliau turun dari kuda dan masuk kemesjid ytanpa mengajk seorang pun untuk berbicara sampai akhirnya masuk kerumah aisyah. Abu bakar menyingkap wajah rasulullah yang ditutupi dengan kain kemudian mengecup keneningnya. Abu bakar pun menangis dan berkata “demi ayah dan ibu ku sebagai tebusannya, Alloh tidak akan menghimpun dua kematian pada dirimu. Adapun kematian yang telah ditietapkan pada dirimu, berarti nkau sudah meninggal.” Kemudian abu bakar keluar dan umar berbicara dengan orang-orang disekitar.
            Maka abu bakar berkata “ duduklah wahai umar!, namun umar enggan untuk duduk. Maka orang – orang yang menghampiri abu bakar meninggalkan umar.. abu bakar berkata “ amma ba’du, barang siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Kalau kaliuan menyemabah Alloh, maka sesungguhnya Alloh maha Hidup dan tidak akan pernah mati.”
            Ketika abu bakar diangkat menjadi khalifah, beliau memerintahkan umar untuk mengurusi urusan haji8 kaum uslim. Barulah pada tahun berikutnya abu bakar menunaikan haji. Sedangkan untuk ibadah umrah beliau kerjakan pada bulan Rajab tahun 12 H. beliau memasuki kota makkah sekitar waktu dhuha dan langsung menuju rumahnya.
            Menurut para alim ulama ahli sejarah, abu bakar meninggal dunia pada malam selasa, tepatny pada waktu maghrib dan isya pada tanggal 8 jumadil awal 13 H. usia beliau ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar  jenazah beliau dimandikan oleh asma’ binti umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan disamping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya dintara makam nabi dan mimbar (Ar-raudhah). Sedangkan yang turun langsung kedalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman bin abu bakar, umar, ustman, dan Thalhah bin Ubaidillah.


ALI BIN ABI THALI

            Ustman bin Affan wafat. Warga madinah dan tiga pasukan dari mesir, Bashrah dan kaufah bersepakat memilih ali bin abi thalib sebagai khalifah baru. Menurut riwayat, ali sempat menolak penunjukan itu. Namun semua mendesak memimpin umat. Pembaitan ali pun berlangsung dimasjid nabawi.
            Ali adalah seorang sahabt nabi yang paling dekat denga Rasul. Sewaktu kecil Muhammad diasuh oleh abu thalib pamannya yang juga ayahnya Ali. Setelah berumah tangga dan melihat abu thalib hidup kekurangan. Muhammad memliharas ali diruahnya. Ali dan zaid bin haritsah  adalah anak angkat Muhammad yang pertama yang memeluk agama islam, setelah khadijah. Mereka selalu shalat berjammah. Kescerdasan dan keberanian ali sangat menonjol dilingkungan Qurais. Saat anak-anak, ia telah menantang tokoh-tkoh Qurais yang mencomooh Muhammad. Ketika Muhammad hijrah dan kaum Qurais telah menghunus pedang untuk membunuhnya, ali tidur ditempat tidur Muhammad serta mengenakan mantel yang diapakai rasul itu.
            Dimedan tempur dia adaah orang yang sangat disegani. Baqik diperang uhud, badar dan khandak. Namanya sering dipuji setelah ia berhasil menjebol gerbang benteng khaibar yang menjadi pertahanan terakhir yahudi. Menjelang rasul menunaikan ibadah haji, ali ditugasi melaksanakan misi militer keyaman dan dilakukannya dengan baik. Mengenai kecerdasannya Muhammad pernah memuji ali dengan berkata “saya adalah ibu kota dan ali adalah gerbangnya”. Kefasihan bicara ali dipuji oleh banyak kalangan. Rasul kemudian menukahkan ali dengan putrid bungsunya, Fatimah. Setelah Fatimah wafat, ali menikah dengan asmak janda dua kali yang ditinggal mati suaminya, yakni ja’far dan khalifah abu bakar.
            Sebagai khalifah ia mewarisi pemerintahan yang kacau. Juga ketegangan politik akibat pembunuhan ustman. Kelurga Umayyah menguasai hampir kursi pemerintahan. Dari 20 gubernur yang ada, hanya gubernur irak-abu musa Al-Asyari yang bukan keluarga umayyah. Mereka menuntut Ali untuk mengadili pembunuhan ustman. Tunutan demikian juga banyak diajukaan tokoh netral seperti janda Rasulullah aisyah, juga zubair, thalhah dan dua orang pertama yang masuk islam sepeti ali.
            Beberapa orang menuding Ali terlalu dekat dengan para pembunuh itu. Ali menyebut pengadilan sulit dilakukan sebelum politik mereda. Ia bewrmkasud menyatukan Negara dahulu. Untuk itu, ia mendesak Muawiyah bin abi syofyan gubernur syam yang juga pimpinan keluarga umayah untuk segera berbaiat kepadanya.
            Muawiyah menolak berbaiat sebelum pembunuhan ustman dihukum. Ali siap menggempur muawiyah, sejumlah sahabat seperti mughairah, saad bin abi waqas, Abdullah anak umar menyarakan menunda penyerangan itu. Begitu juga sepupu ali , ibnu abbas. Tapi ali berkeras, sehingga ibnu abbas mengkritiknya: “anda ini benar – benar panglima perang, bukan negarawan”
            Ali segera menyusun pasukan. Ia berangkat kekufah, wilyah yang mendukung ali. Ia tinggalakn ibu kota madinah sepenuhnya, bahkan seterusnya, untuk mempin perang. Hal yang tak lazim dilakuka para pemimpin Negara. Setahun telah berlalu. Pembunh ustman belum ditindak. Langkah ini makin mengundang keriktik dari kelompok aisyah. Aisyah, thalhah danh zubair lalu memimpin 30.000 pasukan dari mekah. Pasukan ali yang semula diarahkan kesyam terpaksa dibelokkan untuk menghadapi iasyah. Terjadilah peristiwa yang menyedihkan itu. Perang antar muslim.
            Aisyah mempin pasukannya dalam tandu tertutup diatas unta. Banyak pasukan juga mengendarai unta. Maka perang itu disebut perang unta. Sekitar 10.000 orang tewas dalam perang sesame muslim ini. Aisyah tertawan setelah tandunya penuh dengan anak panah. Zubair tewas dibunuh di waha AL-Sibak. Thalhah terluka dikaki dan tewas dibashra.
            Kesempatan pun dimanfaatkan oleh muawiyah. Ia menggantungkan jubah ustman yang berlumur darah, serta potongan jari istri ustman,dimasjid damaskus untuk menyudutkan Ali. Pihakny bahkan menuding ali ali sebagai otak pembunuhan ustman. Muawiyah berhasil menarik amru bin ash kepihaknya. Amru seorang pilisi yang ulung sangat disegani.  Ia diming-imingi menjadi gubernur mesir. Abdullah, anak amru yang saleh, menyarankan ayahnya untuk menolak ajakan muawiyah. Namun Muhammad anaknya yang suka dengan politik menyarakan amru mengambil kesempatan. Amru tergoda, ia mendukung muawiyah untuk mendai khalifah tandingan.
            Kedua pihak bertempur dishiffin, hulu sungai Eugrat diperbtasan irak- syiria. Pulan ribu muslim tewas. Dipihak ali, korban sebanyak 35.000 dipihak muawiyah 45.000. dalam keadaan terdesak pihak muawiyah bersiasat. Atas saran amru, mereka mengikat Qur’an diujung tombak dan mengajak untuk “berhukum pada Al Qur’an.
            Pihak ali terbelah, sebagian berpendapat. Seruan itu harus dihormati, sebagian yang lain menyebutkan itu hanya siasat cara muawiyah untuk menghindari kekalahan. Ali mengalah, kedia pigak berunding. Amru bin Ash dipihak muawiyah, abu musa yang dikenal sebagai seorang yang saleh dan tak suka politik dipihak ali. Keduany sepakt untuk menurunkan ali dan muawiyah. Namun amru kembali mengingkari kesepakatan.
            Situasi yang tidak menetu ini membuat marah Hurkus komandan pasukan Ali yang berasal dari keluarga tamim. Hurkus adalah seorang yang lurus dan keras. Caranya memandang masalah selalu “hitam putih”. Karena cara berfikirnya yang sempit, ia pernah menggugat Rasulullah. Sekarang ia mengaggap muawiyah dan ali melanggar hokum Alloh.
            Tiada hukuman selain Alloh, serunya.pelanggar hokum Alloh boleh dibunuh, demikian pendapatnya. Kelompok hurukus segera menguat, orang –orang menyebut kelompok radikal ini disebut “khawarij” barisan yang keluar. Mereka menyerang dan membunuh orang orang yangh berbeda pedapat dengannya. Pembunuhan terjadi dibeberapa tempat. Mereka berfikir, Negara baru dapat ditegakkan jika tiga orang yang dianggap penyebab masalah, yakni ali, muawiyah dan amru bin ash.
            Hujjaj bertugas membunuh muawiyah didamaskus, amru bin abu bakr betugas membunuh amru bin ash dimesir dan Abdurrahman membunuh ali dikuffah. Muawiyah yang kini hidup dengan pengawaln yang ketat bagai raja hanya terluka. Amru amru bin abu bakar salah membunuh imam yang menggantrikan amru bin ash. Di kufah, ali tengah berangkat kemasjid ketika deserang dengan pedang. Dua hari kemudian wafat. Peristiwa itu terjadi pada Ramadhan 40 hijriah atau 661 masehi. Berakhirlah model kepemimpinan islam untuk Negara yang dicontohkan Rasulullah. Muawiyah lalu menggunakn model kerajaan pemerintahan Negara islam. Ibu kota pun dipindahkan ke damaskus.


ABU NAWAS
           
            Siapa yang tidak kenal dengan sosok abu nawa yang terkenal seorang penyair, hunoris dan bijak. Abu nawas bernama lengkap Abu Nawas Al-Hasan bin Hini Al-Hakami, abu nawas orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz, meninggal pada tahun 819 M di Baghdad. Ayahnya bernama Hani seorang anggota tentara marwan bin Muhammad khalifah terakhir bani umayyah didamaskus. Ibunya bernama  Golban atau Jelleban seorang penenun yang berasal dari Persia.
            Sejak lahir hingga tutup usia, abu nawas tidak pernah bertemu dengan sang ayah. Ketika masih kecil, sang ibu menjualnya kepada seorang penjaga took dari yaman bernama Sa’ad Al-Yashira.
            Abu nawas muda bekerja ditoko grosir milik tuannya di Basra, irak. Sejak remaja otak abu nawas yang encer menarik perhatian Walibah ibnu Al- Hubab, seorang penulis puisi berambut pirang. Al Hubab pun memutuskan untuk membelinya dan membebaskan abu nawas dari tuannya.  Sejak itu, abu nawas pun bebas dari setatus sebagai budak belian.
            Al Hubab pun mengajarinya teologi dan tata bahasa. Abu nawas juga diajari menulis puisi. Sejak itulah, abu nawas begitu tertarik dengan dunia sastra. Ia kemudian banyak menimba ilmu dari seorang penyair arab bernama Kalafah Al-Ahmar di kufah.
Sang gur memerintahkannya untuk berdiam dipadang pasir bersam orang badui untuk mendalami dan memperhalus pengetahuan bahasa arabnya selama satu tahun.
            Setelah itu, dia hijrah ke Baghdad yang merupakan metropolis intlektual abad pertengahan di era kepemimpinan khalifah Harun Ar-Rasyid. Sebagai penyair yang nentrik, ia npenuh dengan gaya hidup yang controversial, sehingga membuat abu nawas tampil sebagai tokoh yang unik dalam Khazanah sastra arab islam. Ketika masih muda, puisi-puisi yang dikaranya kerap dinspirasi Khamar (minuman keras), salah sartunhya khumrayat (penggambaran minuman keras).
            Konon dalam kitab nafsiyyat Abi nawas sangat tergantung pada minuman keras, sebagai penyair, tingkah laku abu nawas bias disebut aneh. Tingkah lakunya membuat orang selalu mengaitkan karyanya dengan gejolak jiwa. Ditambah sikapnya yang jenaka, perjalanan hidupnya penuh dengan warna. Namun, dimata ismail Nubakht, abu nawas adalah orangh yang cerdas dan kaya pengetahuan. “saya tak pernah melihat orang yang mau belajar lebih luas dibanding abu nawas”. Tak ada seorang pun. Dengan ingatan yang sangat kaya, namun koleksi bukunya sangat sedikit. Setelah dia tutup usia, kami mencari rumahnya,dan hanya menemukan sebuah buku dirumahnya.” Papar ismail bin nubakht dalam catatannya. Berbekal kepiawaiannya dalam menulis puisi, abu nawas bias berkenalan dengan para pangeran.
            Sejak dekat dengan par bangsawan, puisi-pusinya berubah menjadi memuja penguasa. Dlam kitab Al-Wasith fil Adabil ‘Arabi wa tarikhihi, abu nawas digambarkan sebagai penyair multi visi, penuh canda, berlidah tajam, pengkhayal ulung dan tokoh terkemuka sastrawan angkatan baru. Karir abu nawas didunia satrap un semakin makin kinclong setelah kepandaiainnya menulis puisi menarik perhatian Khalifah Harun Al-Rasyid. Melalui perantara musikus istana, ishaq al-Wawsuli.
            Abu nawas akhirnya didapuk menjadi penyair istana. Abu nawas akhirnya diangkat menjadi pendekar penyair. Tugasnya mengibah puisi-puisi untuk memuja khalifah. Kegemarannya bermain kata-kata dengan selera humor yang tinggi membuatnya seorang legenda. Namanya pun tercantum dalam dongen 1001 malam. Meski sering ngocol, ia adalah sosok yang jujur.
            Tak heran, biola dia disejajrkan dengan tokoh-tokoh penting dalam khazanah keilmuan Islam. Kedekatannya dengan khalifah berakhir dipenjara. Suatu ketika abu nawas membaca puisi khalifah bani Mudhar yang membuat khalifah tersinggung dan murka. Ia lantas dipenjara. Setelah bebas, ia mengabdi pada mentri Bermanak. Ia hengkang dari Baghdad setelah kejayaan bermanak jatuh pada tahun 803 M.
            Setalh itu, ia hijrah kemesir dan mengubah puisi untuk gubernur Mesir, Khasib bin Abdul Hamid al-Ajami. Abu nawas akhirnya kembali lagi ke Baghdad, setelah harun ar-rasyid meninggal dan digantikan Al-Amin. Sejak mendekam dipenjara, puisi-puisi abu nawas berubah menjadi relegius. Kepongahan dan aroma kendi tuaknya meluntur, seiring kepasrahannya dengan kekuasaan Alloh. Syair-syairnya tentang pertobatan bias dipahami sebagai salah satu ungkapan rasa keagamaannya yang tinggi.
            Sajak-sajak tobatnya bias ditafsirkan sebagai jalan panjang menuju tuhan. Puisi serta syair yang diciptakannya menggambarkan perjalaan sepiritualnya mencari hakikat Alloh. Kehidupan roohaninya terbilng berliku dan mengharukan. Setalah menemukan Alloh, inspirasinya bukan lagi khamar, melainkan nilai-nilai ketuhanan. Di akhir hayatnya, ia menjalani hidup zuhud. Seperti tahun kelahiranya yang tak jelas, ketika meninggal ia dimakamkan disyunizi, jantung kota Baghdad.
            Dimasa tuanya, abu nawas berubah menjadi sufi. Penyesalan dan pertobatannya dia ungkapkan melalui puisi-puisinya yang brtema zuhdiyat (kehidupan zuhud). Seorang sahabatnya, Abu Hifan bin Yusuf bin Dayah, member kesaksian, diakhir hayat abu nawas mengisi kehidupannya dengan ibadah. Simaklah puisi pertobatan yang ditulisnya: “tuhan, jika dosaku semakin membesar, sungguh aku tahu ampunanmu lebih besar. Jik hanya orang-orang baik yang berseru kepadamu, lantas kepada siapa seorang pendosa harus mengadu?”
            Secara umum, puisi dan syair yang dia tulis teriri dari beberapa tema. Ada yang bertema pujian, satire, zuhud, bahaya minuman khamar, cinta, serta canda. Sejumlah puisi abu nawas dihimpun dalam diwan abu nawas yang telah dicetak dalam berbagai bahasa. Ketokohan abu nawas tidak hanya diakui umat islam, namun juga diakui oleh orangh-orang barat. Mereka memandang karya-karya abu nawas adalah sebuah kekayaaan peradaban dunia dari abad pertengahan yang begitu berharga. Sayangnya, umat islam terkadang tak menyadarinya bias pula tak mengetahuinya sama sekali.


ABDULLAH BIN ABBAS

            Abu abbas adalah pemimpin umat, faqih dimasa itu, dan imam at-tafsir. Abdullah adalah anak laki-laki dari paman rasulullah SAW yaitu Abbas bin abdul mutholib syaibah bin Hasyim,namanya adalah Amr bin abdul manaf bin Qasyay bin kilab murrah ka’ab bin lu’ay bin gholib bin fihar al-Quraisyi al-Hasyimi al-makki al- amir.
            Lahir di rumah bani hasyim pada tahun ke 3 sebelum hijriyah, ada yang mengatakan 2 hijriyah sebelum hijriyah. Ibunya bernama ummu fadhl lubabah binti Harits bin Hazn bin buzair al-hilaliyyah bin hilal bin amir. Ia adalah saudara wanita nya ummul mukminin maimunah. Ibnu abbas dikarunai beberapa anak, yang sulung bernama Abbas. Nama ini dikunyahkan pad abu abbas. Kemudian fadhl, Muhammad, ubaidullah, lubabah, asma’ dan yang paling kecil adalah Ali.
            Abdullah bin Abbas adalah sosok yang elok mukanya, berkulit putih, ganteng, tinggi badanya , gagah, cerah roman mukanya bagai bulan. Berkata Atta dalam siyarAL-A’lam an-nubala, “waktu kami melihat bulan, malam ke 14 yang kami ingat tak lain adalah wajah ibnu abbas”. Selain akalnya yang cerdik, kaya dan termasuk laki-laki yang sempurna. Sehingga beliau dikatakan sebagai hibrul ummah (pemimpin ummat), faqihul ashr (faqih dimasanya) dan imam tafsir.
            Ia dijuluki juga al-bahr (lautan) karena banyaknya ilmu. Disamping itu banyak dido’akan oleh Rasalulloh SAW, ibnu abbas adalah sahabt nabi yang kaya raya, sehinggar tidak pernah kosonmg roti dan dagig dirumahnya. Walau demikian ia bersikap dermawan. Sahabat rasulullah yang terkenal banyak ilmunya adalah sahabat Abdullah bin abbas, sehingga dijuluki al bahr karena luas dan banyakanya ilmu. Beliau sangat menguasai dengan baik ilmu fiqh sampai pada ilmu ta’wil Al-Quran dan yang paling terkenal dari beliau adalah bidang tafsir. Semua itu berkat do’a – do’a  dari Rasulloh SAW.
            Abbdullah bin abbas wafat di Thaif pada tahun 68 hijiriyah, dalam usi 75 tahun yang mensholati belaiu adalah Muhammad bin al-Hanifah (hunaifah) dan beliau juga yang memasukkannya kedalam kubur.


AT-THABARI

            Nama imam At-Thabari adalah Muhammad bin jarir yazid bin katsir bin ghalib, nama panggulannya adalah ab Ja’far. Kelahirannhya pada tahun 224 hijriyan. Tempat kelahirannya di Amal, yaitu didaerah yang subur (Thabaristan). Abu ja’far mengisahkan tentangnya “aku telah hafal Al-Qur’an pada saat usiaku tujuh tahun, aku telah solat bersama manusia diusia delapan tahun dan menulis hadist disuia 9 tahun. Dahulu ayahku dalam tidurnya melihat Rasulullah dan aku membawa sekeranjang batu sedang bersama beliau. Dalam tidurnya, ayahku melihat seolah aku sedang melempar batu dihadapan Rasulullah lalu ahli tafsir mimpi mengatakan pada ayahku “sesungguhny kelak dewasa anak ini akan mejaga syari’anya. Dari mimpi itulah ayahku membiayai diriku mencari ilmu, padahal pada waktu itu aku baru kanak-kanak yang masih kecil.
              Sesungguhnya abu ja’far at-thabari telah dikhususkan untuk ilmu dan mencarinya. Dia bersusuah payah menemp[uh perjalan jauh untuk mecari ilmu samapai masa mudanya dihabiskan untuk berpindah dari satu tempat ketempat lain. Dia tidak tinggal menetap kecuali setelah usianya mencapai 35-40 tahun. Tatkala hidupnya terputus dari kegiatan musafir untuk menimba ilmu, mak usianya difokuskan untuk menulis, berkarya dan mengajarkan ilmu yang dimiliknya pada orang lain.
            Ilmu tyelah menyibukkanya dan memberikan kenikmatan tersendiri yang tidak akan pernah dirasakan kecuali bagi yang telah menjalaninya. Ketika seorang telah tenggelam dalam lautan ilmu dimasa mudanya, maka menikah sering terabaikan. Ketika usinya mencapai 35-40 ia tersibukkan dalam majelis ilmu, maka keinginan menikah menjadi semakin  hilang, dilahapnya kitab – kitab yang berjilid – jilid dan berlembar – lembar serta waktu  belajar dan waktu berkarya jauh lebih optimal.
            Sifat abu ja’far at-thabari jika diberi hadiah maka jika dia dapat membalas hadiah itu dengan yang lebih baik, hadiah itu akan diterima. Jika apabila ia tidak mampu, maka hadiah itu askan menolaknya dengan ramah disertai permintaan maaf kepada pemberi hadiah. Abu ja’far juga dikenal dengan kecerdasannya, diantara hal yang dapat menunjukkan kepandaiannya adalah tatkala dia mampu menguasai ilmu tentang Arudh (syiar atau sajak) dalam tempo satu malam. Dikisahkan sebagai berikut “tatkala aku tiba dimesir, tidak tersisa seorag ahli ilmu pun kecualiu ereka yang menemuku untuk mengujikan apa yang telah dikuasainya. Pada suatu hari, dating kepadaku seorang laki-laki bertanya tentang sebagian tertentu dari arudh yang aku sendiri belum mengetahui tentang arudh. Akhirnya aku katakana padanya, aku tidak bias bicra, karena hari ini aku tidak akan membicarakan tetang arudh sedikit pun. Tetapi datanglah besok dan temui aku. Lalu aku p[un meminjam  kitab arudh karya khalil ahmad dari temanku. Malam itu aku pelajari kitab aarudh tersebut dan pagi harinya aku telah menjadi seorang ahli arudh.
            Meninggalnya ja’far at-thabari pada waktu sore, dua hari sisa bulan syawal tahun 310 hijriyah. Beliau dimakamkan dirumahnya, dimihrab Ya’qub, Baghdad.


ABU YAZID AL-BUSTAMI
            Abu yazid thoifur bin isa bin surusyan al – bistami. Lahir di Bustham yan terletak dibagian timur laut Mesir. Meninggal di Bustham pada tahun 261 H/874 M. beliau adalah salah satu sulton Aulia, yang slah satu syekh yang ada di silsilah dalam thoriqoh Sadziliyah, thoriqoh Suhrowardiyah dan beberapa thoriqoh lain. Tetapi beliau sendiri menyebutkan didalam kitab karangan tokoh donegeri irbil sebagai berikut. “ bahwa mulai abu bakar shidiq sampai ke aku adalh golongan shidiqiah.
            Kakek abu yazid adalah salah satu penganut agama Zoroaste. Ayahnya adalah salah satu orang yang terkemuka di Bustham. Kehidupan abu yazid yang luar biasa bermula dari sejak ia berada dalam kandungan. “setiap kali aku menyuap makanan yang kuragukan kehalalannya”, ibunya sering berkata abu yazid, “engkau yang ada dalam rahimku memberontak dan tidak mau berhenti sebelum makanan itu ku muntahkan kembali”. Pernyataan itu dibenarkan oleh abu yazid sendiri.
            Setelah sampai waktunya, ibunya mengirimkan abu yazid kesekolah, abu yazid mempelajari Al- Quran. Pada suatu hari gurunya menerangkan satu arti surat dari surat Lukman yang berbunyi, “berterimakasihlah padaku dan kepada kedua orang tua mu.” Ayat ini sangat menggetarkan hati abu yazid. Abu yazid meletakkan batu tulisnya dan berkata kepada gurunya, “ijinkalah aku untuk pulang. Ada yang hendak aku katakana kepada ibuku.”
              Si guru member ijin, abu yazid lalu pulang erumahnya. Ibunya menyambut dengan kata- kata, “Thoifur, mengapa engkau sudah pulang? Apakah engkau mendapat hadiah atau ada sesuatu kejadian istimewa?”
            “tidak” jawab abu yazid, “pelajaranku sampai pada ayat dimana Alloh memerintahkan aku berbakti padanya dan kepadamu. Tetapi aku tak dapat mengurus rumah dalam waktu yang bersamaan. Ayat ini sangat menyusahkan hatiku. Mintalah diriku ini kepada Alloh sehingga aku menjadi milikmu seorang atau serahkanlah aku kepada Alloh semata sehingga aku dapat hidup untuk dia semata – semata.
            Anakku, jawab ibunya. “ aku serahkan engkau kepada Alloh dank u bebaskan engkau dari semua kewajibanmu terhadapku. Pergilah engkau menjadi hamba Alloh.”
            Dikemudian hari abu yazid berkata, “kewajiban yang semula ku kira sebagai kewajiban yang ringan, paling sepele diantara lain- lainnya, ternyata kewajiban yang paling utama. Yaitu kewajiban untuk berbakti kepada ibuku. Didalam berbakti kepada ibu itulah kuperoleh segala sesuatu yang kucari, yakni segaal sesuatu yang hanya bias dipahami lewat tindakan disiplin diri dan pengabdian kepada Alloh.
            Setelah ibu memasrahkan anaknya kepada Alloh, abu yazid meninggalkan Bustham, merantau dari satu negri kenegri lain selama tiga puluh tahun. Dan melakukan disiplin diri dengan terus menerus berpuasa disiang hari dan bertirakat sepanjang malam. Ia belajar belajar dibawah bimbingan seratus tiga belas guru sepiritual dan telah memperoleh manfaat dari setiap pelajaran yang berkaitan.
            Diriwaytkan bahwa rumah abu yazid hanya berjarak empat puluh langkah dari sebuah masjid, ia tidak pernah meludah kearah jalan dan meghormati masjid itu. (Syariat tanpa hakekat adalah kosong sedangkan hakekat tanpa syariat adalah batal).
            Diriwayatkan bahwa abu yazid telah tujuhpuluh kali diterima Alloh kehadiratnya. Setiap kali kembali dariperjumpaan dengan Alloh itu, abu yazid mengenakan ikat pinggang yang lantas diputuskannya.
            Menjelang akhir hayatnya abu yazid memasuki tempat sholat dan mengenakan ikat pinggang. Mantel dan topinya yang terbuat dari bulu domba into dikenakannya secara terbalik. Dipadang pasir abu yazid menghembuskan nafas terkhirnya dengan menyebut nama Alloh pada tahun 261 H/ 874 M.
ABDUL QADIR AL- JAILANI
              
            Beliau adalah seorang ulama besar sehingga wajar jika zaman sekarang ini demikian banyaknya kaum muslimin yang menyanjung dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi meninggikan derajat beliau berada diatas Rosulullah SAW, maka ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rosulullah SAW adalah rasul yang paling mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa di lampaui disisi Alloh SWT oleh manusia siapapun.
            Ada juga sebagian kaum muslimin yang menjadikan syekh Abdul Qodir Jailani sebagai wasilah perantara dalam do’a mereka. Berkeyakinan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulakn oleh Alloh swt kecuali dengan perantaranya. Ini juga merupakan kesesatan.
            Syekh Abdul Qadir Jailani adalah seorang Alim Ulama di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H dikota Jailan atau disebut juga Kailan.Sehingga di akhir nama beliau di tambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.
            Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke Baghdad dan meninggalkan tanah kelahirannya.Di sana beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil,Abul Khatthath,Abul Khusien Al Farra’ dan juga Abu Sa’ad Al Mukharrimi sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.
            Beliau seorang imam bermadzhab Hambali.Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau.Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Para Pendahulu islam yang sholeh. Dikenal meiliki karamah – karamah, tetapi banyk juga yang menbuat kedustaan atas nama beliau.
            Kedustaan itu berupa kisah – kisah, perkataan – perkataan, ajaran – ajaran “thariqah” yang berbeda dengan ajaran Rasulullah saw, para sahabat dan lainnya.
            Suatu ketika Abu Sa’ad al – mukharrimi membangunsekolah kecil disebuah daerah yang bernama babul Azaj dan pengelolaannya diserahkan pada syaikh Abdul Qadir Jailani. Beliau mengelola ssekolah ini dengan sungguh – sungguh, bermukim disana dan member nasehat kepada orang – orang disana, sampai beliau meninggal dunia didaerah tersebut.
            Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasehat beliau, banyak orang bersimpati kepada beliau, lalu dating kesekolah belaiau. Sehingga sekolah ini tidak mampu menampungnya. Maka diadakan perluasan.
Imam Adz Dzahabi dalam menyebutkan biografi syaikh Abdul Qadir Jailani dalam Siyar A’lamin Nubala, menukilkan perkataan syaikh sebagai berikut. “lebih dari lima ratus orang masuk islam lewat tanganku dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.”
            Murid murid beliau banyak yang menjadi ulama terkenal, seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun Umdatul Ahkam Fi Kalami Anam. Ibnu Qudamah penyusun kitab fiqh Al Mughni.
            Beliau wafat pada hari sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabiul Akhir tahun 561 H didaerah Babul Azaj.


Al-KHANSA

            Al Khansa adalah seorang penyair yang tersohor dizaman Rasulullah saw. Nama aslinya adalah Amru bin Al Haris bin asy-Syarid. Ai adalah seorang ibu yang memiliki empat orang anak yang sangat ia cintai.
            Rasulullah pernah memintanya untuk bersyair , maka beliau bersyair. Rasulullah saw menyahut, “wahai Khansa dan hari hariku ditangannya.”
Salah satu syair Khansa yang bagus :
           
            Kalau mataku menangis dan tiada akan membeku
            Bagaimana mata tidak menangis untuk shakhr yang mulia
            Bagaimana mata tidak menangis untuk sang pemberani
            Bagaimana mata tidak menangis untuk seorang pemuda yang luhur

            Tidak heran bila khansa disebut sebagai wanita penyair dengan keistimewaannya, “telah dikumpulkan para penyair dan ternyata tidak didapatkan seorang wanita yang lebih ahli tentang syair dari pada beliau.
            Suatu ketika, khansa mendatangi rasulullah saw bersama kaum bani salim, kemudian mengumumkan keislamannya dan menganut aqidah islam. Dengan kesungguhan khnsa dalam menganut aqidah islam, ia menjadi lambing akan keberanian, kebesaran jiwa, serta kemuliaan bagi sosok wanita muslimah.
            Salah satu prestasi yang mengagumkan adalah jihad islam dalam membela kebenaran islam. Khansa turut berperang bersama kaum muslimin dan menyertai pasukan mereka yang memperoleh kemenangan.
            Al –Khansa wafat di Badiyah pada tahun 24 Hijriyah, yaitu diawal ke khalifahan Ustman Bin Affan. Semoga Alloh swt merahmat Al –Khansa, dia adalah seorang ibunyang mulia, dia patut menjadi tauladan bagi kita semua.


Al – FARABI
            Abu Nsir Muhammad bin Al Farakh Al Farabi (870 – 950 ) atau abu Nasir al Farabi (dalam beberapa sumber juga dikenal sebagai Muhammad bin Muhammad bin Tarakham bunUzalagh al Farabi), juga dikenal didunia barat sebagai Alpharabius, adalah seorang filsuf islam yang menjadi salah satu ilmuan dan filsuf yang terkenal di zaman nya.
            Ia berasal dari Farab, Kazakhtan, sampai umur 50 tahun ia tetap tinggal di Kazakhtan. Tetapi kemudian ia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu disana selama 20 tahun. Lalu pergi ke Alepo ( Halib ), suriah untuk mengabdi kepada sang raja disana.
            Al Farabi adalah seorang komentator filsafat diyunani yang sangat ulung didunia isalam, meskipun kemungkinan besar ia tidak bias berbahasa Yunani. Ia mengenal  filsuf yunani plato, Aristoteles Plotinus dengan baik. Kontribusinya terletak diberbagai bidang seperti Matematika, Filosofi, Pengobatan, bahkan Musik. Al Farabi telah menulis berbagai buku sosiologi dan sebuah buku penting dalam dunia music (kitab al Musiqa). Ia telah dapat memainkan dan telah menciptakan berbagai alat music.
            Al Frabi belajar ilmu – ilmu islam dan music di Bukhara, setelah mendapat pendidikan awal al Farabi belajar ilmu logika kepada orang keristen Nestorian yang berbahasa Suryani yang namanya Yuhanna ibn Hailan. Pasa masa ke khalifahan Muta’adid ( 892 – 902 M ) al Farabi dan Yuhanna ibn Hailan pergi kebaghdad dan al farabi unggul dalam ilmu logika.
            Al farabi kemudian banyak memberikan sumbangsihnya dalam penempatan filsafat baru dalam bahsa arab. Pada ke Khilafan Al Muktafi ( 902 – 908 M) dan diawal ke Khalifahan al Muta’addi, al farabi ibn Hailan meninggalakn Baghdad menuju Harran. Dari Baghdad al farabi pergi kekonstatinopel dan tinggal disna selama 8 tahun serta mempelajari seluruh silabus filsafat.
            Al Farabi dikenal sebagai guru kedua setelah Aristoteles, dia adalah filosof islam pertama yang berupaya menghadapkan, mempertalikan, dan sejauh mungkin menyelarasakan filsafat politik yunani kelasikdengan islam serta berupaya membuatnya bisa dimengerti didalam konteks agama – agama wahyu.
            Karya nya yang paling terkenal adalah AL –Madinah al Fadhilah ( kota atau Negara utama ), yang membahas tentang pencapaian kebahagiaan melalui kehidupan politik dan hubungan anatar Rezim yang p[aling baik menurut pemahaman plato dan hokum ilailah islam.
            Filsafat politik al Farabi khususnya gagasannya mengenai peguasa kota utama mencerminkan rasionalisasi ajaran Imamah dalam syiah.



Al- Khawarizmi

            Nama asli al Khawarizmi adalah Muhammad ibn musa al Khawarizmi, selain itu beliau dikenali sebagai Abdullah bin Muhammad bin ahmad bin Yusoff. Di dunia barat beliau dikenak sebagai al Khawarizmi, al Cowarizmi, al Ahawizmi, al karismi, al Goritmi, al Gorismi dan bebrapa cara ejaan lagi.
            Beliau dilahirkan di Bukhara tahun 194H / 780 M, tahun 780 – 850 M adalah zaman kegemiliangan al – Khawarizmi. Al khawarizmi wafat pada tahun 266 H/ 850 M di Bahgdad. Dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa al Khawarizmi adalah seorang tokoh isalm yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliaannya bukan saja dibidang syariat tapi didalam bidang falsafat, logika, aritmatika, geometri, music ilmu hitung, sejarah islam dan kimia. Guru al jabar di eropa.
            Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyidikan trigonometri dan astronomi, dalam usia muda beliau beliau bekerja dibawah pemerintah khalfah al – Ma’mun, bekerja di Bayt al – Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observaty yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.
            Beliau pernah memperkenalkan angka angka india dan cara penghitungan india pada dunia islam. Beliau juga seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin, al Kawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan al jabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep - konsep metematika yang begitu popular dan masih digunakakn sampai sekarang.
            Karya – karya al Khawarizmi yang fenomenal diantaranya
1.      Al – Jabr wa’l Muqabalah kitab yang tentang beliau menciptakan pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2.      Hisab al – Jabr wa’l Muqabalah kitab tentang beliau telah mngajukan contoh – contoh personal matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al Khawarizmi.
3.      System nomor, beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam system nomor pada zaman sekarang. Karyanya saat ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian trigonometri, teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.

Bidang astronomi telah membuat khawarizmi terkenal,  astronomi dapat dikenal sebagi ilmu falaq (pengetahuan tentang bintang – bintangyang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, pmikiran dan tafsirang yang berkaitan dengan bintang, dalam hal ini al Khawarizmi telah menciptakan Globe Dunia atau bola dunia atau peta dunia bahwa dunia itu bulat yang sampai kini masih digunakan.

           
Al- Haitami

            Ibnu Haitami atau nama sebenarnya abu ali Muhammad al Hasan ibn al Haitham, atau dalam kalangan cerdik pandai dibarat, beliau dikenal dengan nama al Hazen, beliau seorang ilmuan islam yang ahli dibidang sains, falak, matematik, geometri, pengobatan dan filsafat. Beliau juga banyak melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, bacon dan kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.
            Al Haitami dilahirkan di Bashrah pada tahun 354 H bersamaan dengan 965 M. beliau memulai pendidikan awalnya dibashrah sebelum dilantik mejadi pegawai pemerintah dibandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhdmat dengan pihak pemerintah sana, nbeliau mengambil kepetusan merantau ke ahwaz dank e Baghdad. Diperantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan.
            Kecintaanya pada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama disana beliau banyak mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saluran Sungai Nil serta menyalin buku – buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadanagn dalam menenmpuh perjalannan menuju Universitas al Azhar.
            Hasil dari pada usaha itu, belaiu menjadi seorang yang amat mahir dalam bidang  sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan falsafah. Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan yang penting dalam pengkajian sains dibarat. Bahkan kajiannya mengenai pengobatan mata telah menjadi asas pada pengkajian pengobatan modern mengenai mata.
            Islam sering kali diberi gambaran sebagai agama mundur dan memundurkan. Islam juga dikatakan tidak menggalakkkan umatnya menuntut dan menguasai  pelbagai ilmu lapangan ilmu. Kenyataan dan gambran itu bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.
             Sejarah telah membuktikan betapa islam telah banyak melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuan yang cukup hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesastraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan dan sebagainya. Salah satu cirri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuan islam ialah mereka tidak hanya menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai bberapa bidang ilmu secara bersamaan.
Walaupun tokoh itu lebih dikenali dalam bidang sains dan pengobatan tetapi juga ia memiliki kemahiran yang tinggi dalam agama, falsafah, dan sebagaianya. Salah seorang dari tokoh terseut ialah ibnu Haitham.
Karya karya ibnu haitami sangat banyak, peneylidikan mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains barat. Beliau orang pertama yang menulis dan menemui pelbagai data penting mengenai cahaya. Beberapa buku yang ia tulis mengenai cahaya  telah diterjemahkan kedalam bahasa inggris, membahasa mengenai senja danlingkaran cahaya disekitar bulan dan matahari serta baying – baying dan gerhana.
Menurut ibnu haitami, cahaya fajar bermula apabila amatahari berada di garis 19 darjah diufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila matahari berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam kajiaannya, beliau juga telah Berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu haitami juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ terhasil teori lensa pembesar. Teori ini telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kanta pembesar yang pertama didunia.
            Yang lebih menakjubkan ialah ibnu Haitami telah menemui perinsip sisi padu udara sebelum seorang saintis yang bernama Trricella mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu haitami juga menemui kewujudan tarikan grativiti sebelum issaac Newton menegetahuinya. Selain itu, teori ibnu haitami mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung sambung secara teratur telah memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori belaiu telah membawa pada penemuan filem yang kemudian disambung sambung dan dimaikan kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita tontoni pada masa kini.
Ibnu Haitami membuktikan pandangannya apabila beliau begitu bergairah mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Sehingga beliau Berjaya menghasilkan banyak buku dan makalah, antara buku karyanya:
1.      Al’ Jami’ Fi Usul Al Hisab yang mengandunfg teori – teori ilmu matematik dan matematik penganalisanya.
2.      Kitab al Tahlil wa al Tarkib mengenai ilmu geomietri,
3.      Kitab tahlil ai’masa il al ‘Adadiyah tentang al gebra
4.      Maqalah fi Istikhroj Simat al Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau.
5.      Maqalah fima Tad’u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hokum syarak
6.      Risalah fi Sina’ at al-Syi’r mengenai teknik penulisan puisi.



AR - RAZI

            Ar Razi adalah seorang dokter dan filsuf besar dizamannya. Ia lahir di Ray pada tahun 856 M dan wafat pada tahun 932 M dikota itu juga. Setelah mempelajari matematika, astronomi, logika, sastra dan kimia, ia memusatkan perhatiannya pada kedokteran dan filsafat.
            Kesungguhan Ar Razi untuk belajar, meneliti, dan menulis sangat luar biasa. Ia pernah menulis dalam setahun lebih dari 20.000 lembar kertas. Karya ArRazi mencapai 232 buku atau risalah dan kebanyakan dalm bidang kedokteran.
            Karya tulisannya terbesar adalah al Hawi, sebuah Ensiklopedi Kedokteran yang berjumlah 20 jilid. Buku ini mengandung kedokteran Yunani, Arab, dan Suriah yang ditulis dari hasil penelitian AR Razi sendiri. Buku tersebut diterjemahkan kedalam bahasa latin pada tahun 1279 M. sejak saat itu, buku tersebut dipakai sebagai rujukan di universitas universitas eropa hingga abad ke 17 M. buku nya yang lain adalah Fi al – Judari wa al Hasbat. Buku ini membahas penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan kedalam bahasa latin. Pada tahun 1866 M, buku itu dicetak untuk yang ke 40 kalinya.


AL – KINDI
           
            AL –Kindi adalah seorang filsuf besar pertama islam. Ia lahir pada tahun 801 M (pada masa ke Khalifahan Harun Ar Rasyid) dan meninggal pada tahun 869 M. pada masa khalifah khalifah besar dinasti Abbasyiah, yaitu Al Mu’mun, Al Mu’tasim, Al Wasiq, al Mutawakkil. Ia dianggkat sebagai guru dan tabib kerajaan.
            Al Kindi lahir di Kuffah dan anam lengkapnya adalah abu yusuf Ya’qub bin ishaq bin sabah bin imran bin ismail bin Muhammad bin al Asy’ah bin Qain Al Kindi. Nama al Kindi diambil dari nama salah satu suku Arab yang besar sebelum islam, yaitu suku kindah.
            Ayahnya bernama Ibnu as-Sabah. Ia pernah menjabat Gubernur Kuffah pada amsa Khalifah Al Mahdi dan Harun Ar Rasyid, kakeknya asy’as bin Qais adalah sahabt Rasulullah saw.
            Al Kindi dikenal sebagai filsuf muslim yang pertama karena ia adalah orang islam pertama yang mendalami ilmu ilmu filsafat. Hingga abad ke 7 M, pengetahuan filsafat masih didominasi orang orang keristen syuriah. Selain menerjemahkan, al Kindi juga menyimpulkan karya karya filsafat Helenisme. A juga dikenal sebagai pemikir muslim pertama yang menyelaraskan filsafat dan agama. Al Kindi memandang ilmu filsafat sebagai ilmu yang mulia. Ia melukiskan filsafat sebagai ilmu dari berbagai ilmu dan kearifan dari segala kearifan. Filsafat bertujuan untuk memperkuat kedudukan agama dan merupakan bagian dari kebudayaan islam.
            Jiwa dan roh merupakan salah satu pokok pembahasan al Kindi, al Kindi mebagi jiwa atau roh kedalam 3 daya, yaitu daya ernafsu, daya pemarah, dan daya berfikir. Daya berfikir adalah daya terpenting karena  daya itu mengangkat kedudukan manusia menuju derajat yang lebih tinggi.
            Karya karya al Kindi berjumlah kurang lebih 270 buah. Karya krya itu berupa risalah risalah pendek dan banyak yang sudah tidak ditemukan lagi. Karya itu dapat dikelompokkan dalam bidang filsafat, logika, ilmu hitung, music, astronomi, geometri, medis, astrologi, psikologi, politik, dan meteorologi. Karya tersebut diterjemahkan dalam bahsa latin atau eropa. Dari karya karyanya itu dapat diketahui bahwa al Kindi adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam.





Dzunnun al-misri

            Nama lengkap al-Imam al-a’Rif aI-Sufy al-Wasil Abu al-Faidl Tsauban bin Ibrahim,dan terkenal dengan Dzunnun al-Misry.
            Waliyullah yang bangga dan dibanggakan oleh Mesir ini berasal dari Nubay (satu suku di selatan Mesir) kemudian menetap di kota Akhmim (sebuah kota di propinsi Suhaj).
            Maslamah bin Qasim mengatakan “Dzunnun adalah seorang yang alim, zuhud wara’, mampu memeberikan fatwa dalam bernagai disiplin ilmu.Beliau termasuk perawi hadis”.Halsenada diungkapkan Al-Hafidz Abu Nu’aim dalam Hilyahnya dan Al-dzahabi dalam tarikh-nya bahwasannya Dzunnun telah meriwayatkan hadits dari Imam Malik, Imam Laits, Ibn Luha’iah, Fudail Ibn Iyadl, Ibn Uyainah, Muslim al-Khowwas, dan lain-lain. Adapun orang yang meriwaytkan hadits dari beliau adalah al-Hasan bin Mus’ab al-Nakha’I, Ahmad bin Sobah al-Fayyumy, al-Tho’i dan lain-lain. Imam Abu Abdurrahman al-Sulamy menyebutkan dalam Tobaqoh-nya bahwa Dzunnun telah meriwayatkan hadis Nabi dari Ibn Umar yang berbunyi “dunia adalah penjara orang mu’min dan surga bagi orang kafir”.
            Disamping lihai dalam ilmu-ilmu Syara’, sufi Mesir ini terkenal dengan ilmu lain yang tidak di goreskan dalam lembaran kertas, dan datangnya tanpa sebab. Ilmu itu ilmu Ladunni yang oleh Allah hanya khusus diberikan pada kekasih-kekasih-Nya saja.
            Imam abdul Wahhab ak – Sya’roni mengatakan: “suatu hari ada perempuan yang dating pada dzunnun lalu berkata. “anakku telah dimangsa buaya”. Kektika melihat duka yang mendalam dari perempuan tadi , Dzunnun dating kesungai Nil sambil berkata “Ya Alloh…keluarkan buaya itu”. Lalu keluarlah buaya, Dzunnun membedah perutnya dan mengambil bayi perempuan tadi, dalam keadaan hidup dan sehat. Kemudian perempuan tadi mengambilnya dan berkata “maafkanlah aku, karena dulu ketika aku melihatmu selalu aku merendahkanmu. Sekarang aku bertaubat kepada Alloh SWT.
            Demikianlah sekelumit kisah perjalanan hidup waliyulloh, sufi besar Dzunnun al misri yang wafat pada tahun 245 H, semoga Alloh meridhainya.


Fariruddin al-Attar

            Attar adalah seorang pengusaha toko parfum yang berhasil. Waktu ia bekerja ditokonya, diantara barang dagangannya, ketika seorang sufi pengembara muncul dipintu dengan mata basah dengan air mata.tar menyuruh orang itu pergi. “kalau saya sih tidak sulit untuk pergi”. Ujar si pengembara, “saya tidak mempunyai apa – apa yang perlu diangkut kecuali jubah ini. Tetapi bagaimana dengan kamu sendiri?” ucappan orang sufi ini terkesan sangat mendalam dilubuk attar. Setelah berfikir, ia menjual tokonya dan bergabung dengan paguyuban tasawuf dibawah bimbingan syakh Ruknuddin. Kisah ini diceritakan oleh daulat syah ini janganlah dianggap laporan factual. Seorang wartawan, walaupun bukannya tidak mengandung fakta, yang jelas, sejarah mencatat bahwa setelah bertahun-tahun ia hidup sebagai penyair sufi kreatif dalam paguyuban Syaikh Ruknuddin, ia meninggalkan paguyuban itu dan melakukan perjalanan ke Mekah. Kitab Tadzkiratul Awlia’ adalah terjemahan dari sejumlah kitab karya prosa satu-satunya Fariduddin Attaryang di tulis dalam pengembaraannya itu.
            Dalam menulis kitab Tadzkiratul Awlia’ Attar mengikuti tradisi tasawuf yang menjadikan karya sastra bukan sebagai sarana pengungkapan diri sipenulis separti dalam tradisi barat modern, tetapi sebagai sarana pendidikan sepiritual.sayang opada penerjamahan dalam bahasa inggris mwelakukan pemerkosaan structural terhadap karya besar ini. Sang orientalis penerjemah mengambil bagian kisahnya saja dan membuang komentarnya. Kemudian penerjemah inggris itu mengurut kisah – kisah itu secara kronologis, dengan demikian apa yang didapati adalah kisah kisah lepas tanpa perangkum.
            Walaupun begitu, seperti mutiara, tanpa dirangkumpun masing-masing kisah itu tetap indah dan berharga. Fariduddin al attar adalah seorang diantara penyair besar Persia. Kedudukan al attar sebagai genius dalam kesusastraan semakin kukuh dengan adanya penyelidikan terhadap karyaya yang hingga kini belum tergali semua, namun tentulah menggembirakan, karena sebagian dari karya karyanya telah berahsil diterbitkan.  Dan masih ada karya karyanya yang berbentuk syair, masih ada yang berbentuk prosa, yaitu tadzkiyatul awliya. Kegeniusan Attar, sudah tentu pada bagian bagian yang terpenting dalam karyanya tidak dapat diragukan lagi.
            Di dalam kata pengantar Tadzkirat, Attar mengemukakakn alas an alasannya untuk menulis buku ini, tetapi ia tidak menerangkan sumber – sumber mana yang telah diunakannya. Alas an alas an yang dikemukakan Attar tersebut, seperti yang di ikhtisarkan oleh R.A. Nocolson, adalah sebagai berikut:
            Ia diminta menulis buku oleh saudara saudaranya se agama. Ia berharap agar sebagian dari pembaca sudi mendoakan keselamatannya, yang mungkin dapat menjamin kesejahteraan didalam kubur. Attar yakin bahwa ucapan – ucapan dari manusia suci sangat bermanfaat, sekalipun bagi orang orang yang tidak mempraktekannya, karena ucapan ucapan tersebut mengokohkan aspirasi dan menghancurkan keangkuhan diri.
            Dari berbagai studi mengenai Attar, bahwa Attar meninggal dunia pada tahun 1220 dengan menyebut kalimat “la ilahaillallah muhammadarrasulullah” diakhir hayatnya. 
           


IMAM MALIK

            Beliau cikal bakal madzhab Maliki. Imam malik yang bernama lengkap Abu Abdullah Malik BBIN Anas bin Malik bin A Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi, lahir di Madinah pada tahun 93 H/ 712 M. dan wafat tahun 179 H/ 796 M. imam malik berasal dari keluarga Arab terhormat, berstatus social tinggi, baik sebelum maupun sesudah datangnya islam. Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut islam, mereka pindah kemadinah. Kakenya, Abu Amir adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama islam pada tahun 2 H. saat itu, madinah adalah kota ilmu yang sangat terkenal.
            Kakek dan yahnya termasuk ulama Hadits terpandagdi madinah. Karenanya, sejak kecil ia tidak berniat meninggalkan madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulam ulama besarnya.
            Kendati demikian , imam malik rela mengorbankan apa saja dalam mencari ilmu.` sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanay untuk membayr biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang mencapai derajat intelektual tinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan, kemiskinana katanya adalah ujian hakiki bagi seorang manusia.
            Karena keluarganya ulma hadits, maka imam malik menekuni pelajaran haidts pada ayah dan paman pamannya. Meski demikian, ia pernh berguru pada ulam ulama terkenal seprti Nafi’ bin Abi  Nu’aim, Ibnu Syihab az Zuhri, Abul Zinad, Hasyim bin Urwa, Yahya bin Said al Anshari, dan Muhammad bin Munkadir.  Guru nya yang lain adalah Abdurrahman bin Hurmuz, tabi’in ahli hadits, fiqih, fatwa dan ilmu debat, juga imam ja’far Shadiq dan Rabi Rayi.
            Dalam usia muda, imam malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaanya pada ilmu menjadikannya hamper seluruh hidupnya diabadikan dalam dunia pendidikan.tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma’mun, pernah jadi murid imam malik. Ulama besar seperti imam abu Hanafiah dan iamam Syafi’I pun pernah menimba ilmu dari imam malik. Belum lagi para ilmuan dan para ahli lainya. Menurtu sebuah riwayat disebutkan murid terkenal imam malik mencapai 1.300 orang.
            Cirri pembelajaran imam malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid pada gurunya. Beliu wafat pada tahun 179 H ketika berumur 86 tahun dan meninggalkan 3 orang putra dan seorang putri.



IMAM HANAFI

            Imam  Abu Hanafi adalah seorang imam madzhab yang besar dalam dunia Islam. Dalam madzhab yang terkenal tersebut hanay imam hanafi yang bukan orang arab. Beliau keturunan Persia atau disebut juga dengan Ajam. Pendirian beliau sama dengan pendirian imam lain, yaitu menegakkan Al Quran dan Sunnah Nabi saw.
            Imam Hanafi  dilahirkan pada tahun 80 Hijriah bertepatan tahun 699 Masehi disebuah kota yang benam Kuffah. Nama yang sewbenarnya adalah Nu’man Bin Tsabit bin Zautha bin maha. Kemudian masyur dengan gelar imam Hanafi.
            Kemasyuran nama  tersebut menurut ahli sejarah itu ada beberapa sebab:
1.      Karena ia memiliki anak yang bernam Hanafi maka beliau dijuluki Abu Hanafiah
2.      Karena semenjak kecil ia sangat tekun belajar dan menghayati setiap yang duipelajarinya, maka ia dianggap seorang yang haniuf (cendrung / condong)

Waktu ia dilahirkan , pemerintahan islam berada ditangan Abdul Malik bin Marwan, dari keturunan Bani Umayyah yang kelima. Keperibadian imam  Hanfi tidak diragukan lagi, beliau mengerti betul tentang ilmu Fiqh, Imu Tauhid, Ilmu Klama dan Ilmu Hadits. Selain itu beliau juga ahli dalam ilmu kesatraaan dan Hikmah.
Imam Hanafi wafat dalam keadaan menderita dipenjara ketika ia berusia 70 tahun.


IMAM AHMAD BIN HAMBALI

            Imam Ahmad bin Muhammad bin Hambali. Beliau adalah imam yang keempat dari fuqahak islam. Beliau memiliki sifat sifat yang luhur dan tinggi. Ahmad bin Hambil dilahirkan di Baghdadpada bulan Rabiul awal tahun 164 H. beliau termasyur dengan datuk Hambal.karena datuk lebih masyur dari ayahnya.
            Ibnu hambal hidup dalam keadaan miskin, kartena ayahnya hanya meninggalkan rumah kecil dan tanah yang sempi. Beliau terpaksa melaukakan pekerjan beliau juga pernah bekerja sebgai upah menulis dan upah menjahit. Beliau lebih baik bekerja dan mendapatkan hasil yang halal dan beliau tidak senang menerima hadiah hadiah.
            Ketika umur 14 tahun, imim hambali telah beljar mengarang dan menghafal Al Quran. Beliau bekerja keras dalam menuntut ilmu pengetahuan. Imam hambali hidup ditengah kekuasaan kaum mu’tazilah yang berpendapat bahwa al Quran itu mahluk. Imam hambali dipaksa oleh para khalifah semasa hidupnya ituk mengakui bahwa Al Quranm itu adalah mahluk, diatara khalifah dipemerintahan Abbasyiah yang mengakui al Quran adalah mahluk yaiut khalifah al Mkamun, ishaq Muhammad, al Muktasim, al Watsiq.
             Setelah kekuasaan berpindah dari al Watsiq ke al Mutawakkil maka dicabutlah tentang faham mu’tazilah oleh al mutawakkil, kemudian al mutawakkil membeaskan ulama  ulama yang dipenjara. Sementara imam hambali setelah dibebaskan beliau diberi hadiah sebnayak 10.000 dirham, namun hadiah tersebut ditolak. Karena dipaksa untuk menerimanya, akhirnya beiau terima dan dibagikan kepada fakir miskin.
            Pada hari jum’at tanggal 12 Rabiul awal tahun 241 H / 855 M beliau meninggal dunia yang fana ini dengan tenang diusia 77 tahun. Setelah mendengar wafatnya beliau. Seluruh kota Baghdad menjadi gempar dan jenazah beliau disembahyangkan lebih dari 130.000 orang muslim. Demikian berakhirnya riwayat seorang penegak kebenaran dan meninggikan ilmu pengetahuan. Setelah melalui berbagai siksaan dan penganiayaan. Semoga mereka yang berjuan pada jalan Alloh menjadi kekasih Alloh, yang selalu menda[at keberkahan dan keridhoannya.



IMAM SYAFI’I

            Imam Syafi’I bernama Muhammad bin Idris. Silsilah keturunan beliau adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman bin Syafie bin Saib bin Abdul Yazid bin Hasyim Abdul Mutalib bin Abdul Manaf. Keturunan beliau bertemu dengan keturunan Nabi Muhammad SAW pada datuk Nabi Muhammad yang ke tiga yaitu Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Ghuzah nama sebuah kampung yang termasuk daerah Palestin, pada bulan Rejab 150 H atau 767 M. Tempat asal ayah dan bunda beliau adalah Mekkah.imam Syafi’I lahir di Palestina karena ketika itu ibunya pergi ke daerah itu demi keperluan penting. Namun di perjalanan menuju Palestina tersebut ayahnya meninggal dunia, sementara imam Syafi’I masis dalam kandungan ibunya. Setelah umur dua tahun baru imam Syafi’I dan ibunya kembali ke kota Mekkah.
            Ketika berumur 9 tahun beliau telah hafal Al-Qur’an 30 juz. Umur 19 tahun telah mengerti isi dari kitab Al-Muwatha’, karangan imam Malik, tidak lama kemudian Al-Muwatha’ telah dihafalnya. Kitab Al-Muwatha’ tersebut berisi hadits-hadits Rasulullah SAW, yang dihimpun imam malik.
            Karena kecerdasannya pada usia 15 tahun beliau telah dizinkan member fatwa dihadapan masyarakat dan menjawat sebaggai guru besar ilmu hadits dan menjadi mufti dalam masjidil Haram Makkah.
            Ketika berumur 20 tahun beliau pergi belajar ketempat imam malik dimadinah, setelah itu beliau ke irak, parsi dan akhirnya kembali kemadinah. Dalam usia 29 tahun beliau pergi ke Yaman untuk menuntut ilmu pemgetahuan.
            Tentang ketaatan beliau dalam beribadah kepada Allah diceritakan bahwa setiap malam beliau memebagi malam itu kepada tiga bagian. Sepertiga malam beliau gunakan kewajiban sebagai manusia yang mempunyai keluarga, sepertiga malam untuk solat dan zikir sepertiga lagi untuk tidur.
            Ketika imam Syafie di Yaman, beliau diangkat sebagai setiausaha dan penulis istimewa di Yaman, sekaligus menjadi guru besar di sana. Karena beliau termasuk orang pendatang, secara tiba-tiba memangku jawatan yang tinggi, maka ramai orang yang memfitnah beliau.
            Ahli sejarah telah menceritakan bahwa waktu sultan Harun Ar-Rasyid sedang marah terhadap kaum syiah, sebab golongan tersebut berusaha untuk meruntuhkan kekuasaan Abbasiyah, mereka berhasrat mendirikan sebuah kerajaan Alawiyah iatu keturunan Saidina Ali bin Abi Talib. Karena itu dimana kaum syiah berada mereka diburu dan dibunuh.
            Suatu kali dating surat baginda Sultan dari Baghdad. Dalam surat yang ditujukan kepada wali negri itu diberitahukan uspaya semua kaum syiah ditangkap. Untuk pertama kali yang paling penting adalah para pemimpinnya, semuanya harus dibelenggu dan dirantai. Imam Syafie juga ditangkap, sebab di dalam surat tersebut bahwa imam Syafie termasuk dalam senarai para pemimpin Syiah.
            Pada suatu malam pengadilan pun dimulai. Para tahanan satu persatu masuk kedalam bilik pemeriksaan. Setelah mereka ditanya dengan beberapa kalimat, mereka dibunuh dengan memenggal leher tahanan tersebut.
            Imam Syafie dalam keadaan tenang menunggu giliran, dengan memohon keadilan kepada Allah SWT. Kemudian beliau dipanggil ke hadapan baginda Sultan. Kemudian baginda Harun Ar-Rasyid bertanya: “Kenapa engkau menyebarkan faham syiah, dan apa alasanmu untuk menolak tuduhan atas dirimu.”
            “Ya Amirul Mukminin, sesungguhnya berita yang sampai kepada baginda itu adalah dusta belaka. Sesungguhnya saya ini menjaga kehormatan Islam. Dan bagindalah yang berhak memegang adab kitab Allah karena baginda adalah putera bapa saudara Rasulullah SAW iatu Abbas. Kita sama-sama menghormati keluarga Rasulullah. Maka kalau saya dituduh syiah karena saya saying dan cinta kepada Rasulullah dan keluarganya, maka deki Allah, birlah umat islam sedunia ini menyaksikan bahwa saya adalah Syiah. Dan tuan-tuan sendiri tentunya saying dan cinta kepada Rasulullah.” Demikian jawab imam Syafie.
            Baginda Harun Ar-Rasyid pun menekurkan kepalanya kemudian ia berkata kepada imam Syfie: “Mulai hari ini bergembiralah engkau agar lenyaplah perselisihan antara kami dengan kamu, karena kami harus memelihara dan menghormati pengetahuanmu wahai imam Syafie.”
            Demikianlah kehidupan imam Syafue sebagai ulama besar, yang tidak lepas dari berbagai cobaan serta siksaan dari pihak yang tak mengerti akan hakikat kebenaran yang sesungguhnya. Hanya ketabahan dan keimanan serta pengetahuanlah yang dapat menghadapi setiap cobaan itu sebagai suatu ujian dari Allah SWT yang harus kita hadapi.
IMAM BUKHARI

            Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari Al Ju’fi. Akan tetapi beliau lebih terkenal dengan sebutan imam Bukhari, karena beliau lahir di kota Bukhara, Turkistan.
            Sewaktu kecil Al imam Al Bukhari buta kedua matanya. Pada suatu malam ibu beliau bermimpi melihat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yang mengatakan, “Hai Fulanah (yang beliau maksud adalah ibu Al Imam Al Bukhari), sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putramu karena seringnya engkau berdoa”. Ternyata pada pagi harinya sang ibu menyaksikan bahwa Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata puteranya.
            Ketika berusia 10 tahun, Imam Bukhari mulai menuntut ilmu, beliau melakukan pengembaraan kr  Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Kufah, Makkah, Mesir, dan Syam.
            Guru-guru beliau banyak sekali jumlahnya. Di antara mereka yang sangat terkenal adalah Abu ‘Ashim An-Nabiil, Al Anshari, Makki bin Ibrahim, Ubaidillah bin Musa, Abu Al Mughirah, Abdan bin ‘Utsman, ‘Ali bin Al Hasan bin Syaqiq, Shadaqah bin Al fadhal, Abdurrahman bin Hammad Asy-Syu’aisi, Muhammad bin ‘Ar’arah, Hajjaj bin Minhal, Badal bin Al Muhabbir, Abdullah bin Raja’, Khalid bin Makhlad, Thalq bin Ghannaam, Abdurrahman Al Muqri’, Khallad bin Yahya, Abdul ‘Aziz Al Uwaisi, Abu Al Yaman, ‘Ali bin Al Madini, Ishaq bin Rahawaih, Nu’aim bin Hammad, Al Imam Ahmad bin Hanbal, dan sederet imam dan ulama ahlul hadits lainnya.
             Murid-murid beliau tak terhitung jumlahnya. Di antara mereka yang paling terkenal adalah Al Imam Muslim bin Al Hajjaj An Naisabur, penyusun kitab Shahih Muslim.
            Al Imam Al Bukhari sangat terkemal kecerdasannya dan kekuatan hafalannya. Beliau pernah berkata, “Saya hafal seratus ribu hadits shahih, dan saya juga hafal dua ratus ribu hadits yang tidak shahih”.  Pada kesempatan yang lain beliau berkata, “Setiap hadits yang saya hafal, pasti dapat saya sebutkan sanad (rangkain perawi-perawi)nya.
            Anugrah Allah kepada Al Imam Al Bukhari berupa reputasi di bidang hadits telah mencapai puncaknya. Tidak mengherankan jika para ulama dan para imam yang  hidup sezaman dengannya memberikan pujian (rekomendasi) terhadap beliau.
            Al Imam Al Bukhari mempunyai karya besar di bidang hadits yaitu kitab beliau yang diberi judul Al Jami’ atau disebut juga Ash-Shahih atau Shahih Al Bukhari. Para ulama menilai bahwa kitab Shahih Al Bukhari ini merupakan kitab yang paling shahih setelah kitab suci Al-Qur’an.
            Hubungannya dengan kitab tersebut, ada seorang ulama besar ahli fikih, yaitu Abu Zaid Al Marwazi menuturkan, “suatu ketika saya tertidur pada sebuah tempat (dekat Ka’bah-ed) di antara rukun Yamani dan maqam Ibrahim.didalam tidur saya bermimpi melihat Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wassalam. Beliau berkata kepada saya, “Hai Abu Zaid, sampai kapan engkau mempelajari kitab Asy-Syafi’I, sementara engkau tidak mempelejari kitabku? Saya berkata, “Wahai Baginda Rasullah, Kitab apa yang Baginda maksud?” Rasulullah menjawab, “Kitab Jami’ karya Muhammad bin Ismail”.karya Al Imam Al Bukhari yang lain yang terkenal adalah kitab At-Tarikh yang berisi tentang hal-ihwal para sahabat dan Tabi’in serta ucapan-ucapan (pendapat-pendapat) mereka. Dan di bidang Aqidah beliau menyusun kitab Khalqu’ Af aal Al Ibaad.
              
      3.   Imam muslim
3.      Imam Nasa’i
4.      Imam abu Daud
5.      Imam Ibnu Majjah
6.      Imam Tarmidji
7.      Ibnu Khaldun
8.      Ibnu Sina
9.      Ibnu Nafis
10.  Imam Bushiri
11.  Ibnu katsir
12.  Ibnu Maskawaih (Ahli Filsafat)


DAFTAR PUSTAKA

Musyarof, Drs.Ibtihadj, (2010), Biografi Tokoh Islam, Jakarta selatan, Tugu Publisher

Darsono dkk, (2008), Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 2, Solo, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking