Woensdag 06 November 2013



INTELIJENSI

Disusun
Oleh

Nama               : 1. Muhammad Shoheh
  2. Nurul Zakia Hulua
Jurusan            : PBA/A
Semester          : III
Mata kuliah     : Psikologi Pendidikan
Dosen              : 1. Drs.Thomas Helmy,M.Ag
                                                              2. Iin Yulianti,S.Ag,MA









FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
2010/2011


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................2
A.    Pengertian Inteligensi................................................................................3
1)      Hubungan inteligensi dengan kemampuan anak.................................
2)      Inteligensi tingkat tinggi & tingkat rendah..........................................
B.     Faktor yang mempengaruhi inteligensi.....................................................4
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA


PENDAHULUAN

Latar belakang

            Orang berpikir menggunakan pikiran ( intelek)-nya. Cepat tidaknya dan terpecahkan atau tidaknya suatu masalah tergantung pada kemampuan Intelijensinya. Dilihat dari intelijensinya, kita dapat mengatakan seseorang itu pandai atau bodoh, pandai sekali/ cerdas (genius) atau pandir/idiot.
            Intelijensi ialah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu.
            William Stern mengemukakan bahwa intelijensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan. Pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelijensi seseorang.
            Kemudian Faktor –faktor yang mempengaruhi intelijensi seseorang, sehingga terdapat perbedaan intelijensi seseorang dengan yang lain ialah: pembawaan, kematangan, pembentukan, minat dan pembawaan yang khas, dan kebebasan.
            Dalam makalah ini kami akan memaparkan lebih jelas didalam bab pembahasan.

Rumusan Masalah
1.      Pengertian intelijensi?
2.      Faktor yang mempengaruhi intelijensi?


PEMBAHASAN
A.Pengertian Intelijensi
           
Dari berbagai sumber buku yang berbeda penulisnya, maka disini pemakalah akan menulis semua  pendapat yang berbeda-beda tentang pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi intelijensi.
            Menurut M. Ngalim purwanto, Intelijensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu. William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut: Intelijensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuan.
            William stern berpendapat bahwa intelijensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan. Pendidikan atau pengaruh lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelijensi seseorang. Juga Prof.waterink seorang Mahaguru di Amsterdam, menyatakan bahwa menurut penyelidikannya belum dapat dibuktikan bahwa intelijensi dapat diperbaiki atau dilatih. Belajar berpikir hanya diartikannya, bahwa banyak pengetahuan bertambah akan tetapi tidak berarti bahwa kekuatan berpikir bertambah baik.
            Pendapat – pendapat baru membuktikan bahwa intelijensi pada anak-anak yang lemah pikiran dapat juga dididik  dengan cara yang lebih tepat ( lihat hasil penyelidikan Frohn) juga kenyataan membuktikan bahwa daya pikir anak-anak yang telah mendapat pendidikan dari sekolah, menunjukkan sifat-sifat yang lebih baik dari pada anak yang tidak bersekolah.
            Dari batasan yang dikemukakan diatas, dapat kita ketahui bahwa:
a.       Intelijensi itu ialah faktor total. Berbagai macam daya jiwa bersangkutan di dalamnya (ingatan, fantasi, perasaan, perhatian, minat, dan sebagainya turut mempengaruhi intelijensi seseoarang)
b.      Kita dapat mengetahui intelijensi, dari tingkah laku perbuatan yang tampak. Intelijensi hanya dapat kita ketahui dengan cara tidak langsung, melalui “ kelakuan intelijensinya”
c.       Bagi suatu perbuatan intelijensi bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir saja yang penting. Faktor-faktor lingkungan dan pendidikan pun memegang peranan.
d.      Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru, dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mewujudkan dan mencapai tujuan itu.

Menurut H.M.Alisuf sabri,Kemampuan inelijensi dalam fungsinya yang disebutkan bukanlah kemampuan ginetis yang dibawa sejak lahir, melainkan kemampuan hasil pembentukan atau perkaembangan yang dicapai oleh individu.
Seseorang menunjukkan intelijensinya ketika ia bertindak atau berbuat suatu situasi intelijen/cerdas atau bodoh, intelijensi seseorang dapat dilihat dalam caranya orang tersebut berbuat atau bertindak.selanjutnya Woodworth mengemukakan bahwa intelijensi itu erat hubungannya dengan “ intelek atau pengetahuan “, tetapi inteligensi itu bukan berarti merupakan kwantitas pengetahuan  yang dimilki seseoarang, melainkan inteligensi berkenaan dengan kwalitas intelek.
Inteligensi merupakan kemampuan intelektual yang berdaya guna untuk bertindak atau berbuat dalam suatu situasi atau dalam menyelesaikan suatu masalah atau tugas, misalnya menulis surat,mencatat, mengarang,menerima dan menyerap pelajaran, mempelajari buku, menghadapi ujian, memecahkan masalah.dalam  bertindak atau berbuat maka disitu terlihat inteligensi seseorang, jadi orang yang inteligen adalah orang yang mampu berbuat/bertindak dengan bijaksana (cepat,tepat,dan berhasil).
Untuk lebih jelasnya pap yang dimaksud dengan inteligensi itu sebaiknya kita ambil beberapa definisi ini, sebagai berikut:
a)      Menurut David C. Edward.
Inteligensi adalah kemampuan umum mental individu yang tampak dalam caranya bertindak, berbuat atau dalam memecahkan masalah atau dalam melaksanakan tugas.
b)      Menurut Robert E. Silverman:
Inteligensi merupakan suatu kemampuan mental individu yang ditunjukkan melalui kuwalitas kecepatan,ketepatan dan keberhasilannya dalam bertindak/berbuat atau memecahkan masalah yang dihadapi.
c)      Menurut Dennis Coon:
Makin tinggi taraf  kemampuan integensi sesorang akan makin cepat, makin tepat adan makin berhasil penuh dalam bertindak /berbuat atau memecahkan masalah, sebalaiknya makin rendah kemampuan inteligensi seserorang akan makin tidak berbuat apa-apa, apa lagi untuk mmecahkan maslah, mengurus kebutuhan sendiri yang rutin sehari-hari pun tak mampu.
d)     Integensi bagi manusia berfungsi untuk menyesuaikan diri secar mental terhadap lingkungan yang dihadpi. Karena itu kemampuan inteligensi mencangkup berbagai lapangan,baik kemampuan verbal(bepikir,berpidato,pengetahuan, kesenian dan sebagainya), maupun kecakapan yang berkaitan dengan  bertindak(melukis,menari,memahat, tinju, dan mengendarai kendaraan). Pada tingkat inteligensi tinggi hanya menonjol pada suatu bidang kemampuan/keterampilan tertentu.  

1)Hubungan Inteligensi dengan kemampuan Anak
            Sebagaiman telah diuraikan diatas bahwa inteligensi adalah kemapuan umum mental individu yang tampak dalam caranya bertindak/berbuat , memecahkan masalah, atau dalam melaksanakan tugas.yang taraf kwalitas kemampuannya itu diukur dengan kecepatan,ketepatan dan keberhasilan dalam pelaksanaannya.
            Inteligensi sebagai suatu kemampuan bukan hanya dapat diwujudkan setelah manusia menjadi dewasa atau setelah potensi berkembang saja, tetapi kemampuan inteligensi tersebut dapat juga difungsikan pada taraf kehidupan/perkembangan yang lebih dini yaitu pada masa kanak-kanak.
            Dalam peroses perkembangannya dan kehidupan anak sehari-hari tampak adanya perbedaan kemampuan dalam melaksanakn aktifitas-aktifitas dan dalam menyelesaikan masalah –masalah. Pada umumnya anak-anak memiliki inteligensi, akan mampu dengan cepat dan berhasil dalam melaksanakn dan menyelesaikan tugas-tugas, tetapi sebaliknya anak yang rendah inteligensinya pada umunya kurang mampu sehingga lambat atau sulit dan kurang berhasil dalam menyelsaikan tugas-tugas.
            Oleh karna itu disekolah, inteligensi anak juga akan akan mempengaruhi tempo dan kwalitas prestasi hasil belajar mereka. Cepat lambatnya tempo belajar siswa dalam menerima dan menyerap pelajaran dipengaruhi tingkat inteligensi.

2)Inteligensi Tingkat tinggi dan tingkat rendah
Salah satu segi perbedaan individual pada manusia ialah adanya perbedaan taraf inteligensi (IQ) pada manusia, secara curl nomal digambarkankondisiinteligensi manuia itu bertingkat –tingkat yang dibedakan dri tingkatinteligeni tinggi sampai inteligensi yang srendah,ang secar lengkapnya perbedaan tingkat inteligensi tersebut menurut pembagian/penggolongan Woodworth dan marquis adalah sebagai berikut:

Interval class inteligensi
140 -  keatas   =genius
120 - 139         = sangat cerdas
110 - 119         =cerdas
90 - 109           =normal
80 - 89             =bodoh
70-  79             =batas potensi
50-  59             =debil
30 - 49             =ambisil
Dibawah 30   =idiot

                        Adanya perbedaan inteligensi pada manusia itu berarti menunjukkan adanya perbedaan kemampuan diantara manusia. Tetapi perbadaan kemampuan/inteligensi ini jangan dijadikan frustasi, oleh karna itu harus diterima dan disadari agar dapat diadaptasi dan disyukuri sehingga dapat mempunyai arti bagi kehidupannya nanti.         

B.Faktor-faktor yang mempengaruhi Intelijensi
Menurut Ngalim purwanto: Faktor – faktor  yang dapat mempengaruhi intelijensi, sehingga terdapat perbedaan intelijensi seseorang dengan yang lain iallah:
a.       Pembawaan: Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir.” Batas kesanggupan kita”, yakni dapat tidaknya memecahkan suatu soal, pertama-tama  ditentukan oleh pembawaan kita. Orang itu ada yang pintar dan ada yang bodoh. Meskipun menerima latihan dan pelajaran yang sama, perbedaan-perbedaan itu masih tetap ada.
b.      Pembentukan: ialah segala keadan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelijensi. Dapat kita bedakan pembentukan sengaja ( seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
c.       Kebebasan: berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tentu dlam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya. Dengan adanya kebebasan ini berarti bahwa minat itu tidak selamanya syarat dalam perbuatan intelijensi.

Semua faktor tersebut diatas bersangkut paut satu sama lain. Untuk menentukan intelijen atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu faktor tersebut diatas. Seluruh pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan intelijensi seseorang.
Menurut sumardi surya brata: analisis faktor , suatu teknik yang mula-mula dirintis oleh Sperman, dan kemudian cepat berkembang, Psikologi yang begitu besar peranannya dalam psikologi dewasa ini banyak sekali bersandar pada analisis faktor  itu.
1)      Teori Spearman
Dengan teknik analisis faktor spearman menemukan bahwa bahwa tingkah laku manusia itu dimungkinkan(disebabkan) oleh dua faktor, yaitu:
Ø  Faktor umum,general faktor, dan
Ø  Faktor-faktor khusus tertentu special faktor)
Faktor umum atau general adalah yang dilambangkan dengan huruf g yang merupakan hal atau faktor yang mendasari segala tingkah laku orang. Jadi tiap didalam tingkah laku itu berjalan faktor g itu.sedangkan faktor sepecial faktor adalah yang dilambangkan dengan huruf s, hanya berfungsi pada tingkah laku-tingkah laku khusus saja. Jadi tiap tingkah laku itu dimungkinkan atau didasari oleh dua faktor, yaitu : faktor g dan s.
Selanjutnya spearman berpendapat , bahwa faktor g it tergantung kapada dasar, sedangkan faktor s itu dipengaruhi oleh pengalaman ( lingkungan,pendidikan ).
2)      Teori Thomson
Thomson tidak  menyetujui pendapat spearman tersebut. Menurut dia yang disebut faktor g oleh sperman itu tidak ada, betul secara statistik spearman tealh menunjukkan adanya fsktor g itu.tetapi menurut thomson pembuktian spearman tidak menunjukkan  tiidak betul, jadi yang disebut oleh spearman faktor g itu tidak ada, yang ada hanyalah bermacam-macam faktor khuud, faktor-faktor s.
Faktor s ini tidak tergantung pada turunan atau dasr, melainkan tergantung pada pendidikan. Adanya anak-anak dari golongan atau lebih cerdas dari pada anak –anak dari golongan rendah itu bukan karena dasar melainkan karena mereka lebih banyak mempunayi kesempatan untuk belajar.
3)      Teori Cyrill Burt
Pnedirian burt sangat dekat dengan pendirian spearman. Dia sependapat dengan spearman  bahwa pada manusia terdapat faktor g, yang mendasari semua tingkah lakunya, dan seperti spearman berpendapat , bahwa tiap-tiap orang memiliki banyak faktor.
Tetapi disamping kedua macam faktor itumenurut burt masih ada lagi faktor yang ketiga, yaitu faktor kelompok atau yang sering dilambangkan dengan huruf c. Faktor c ini adalah faktor yang berfungsi pada sejumlah tingkah laku, jadi tiap tingkah laku itu menurut burt dimungkin oleh ketiga macam faktor, yaitu faktor g, faktor c, dan faktor s.
KESIMPULAN
Dari berbagai sumber buku yang berbeda penulisnya, maka disini pemakalah akan menulis semua  pendapat yang berbeda-beda tentang pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi intelijensi.
 Menurut M. Ngalim purwanto, Intelijensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu. William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut: Intelijensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuan.
Menurut H.M.Alisuf sabri,Kemampuan inelijensi dalam fungsinya yang disebutkan bukanlah kemampuan ginetis yang dibawa sejak lahir, melainkan kemampuan hasil pembentukan atau perkaembangan yang dicapai oleh individu
Menurut Ngalim purwanto: Faktor – faktor  yang dapat mempengaruhi intelijensi, sehingga terdapat perbedaan intelijensi seseorang dengan yang lain iallah
a) Pembawaan:
b)Pembentukan
c)Kebebasan:
Menurut sumardi surya brata: analisis faktor , suatu teknik yang mula-mula dirintis oleh Sperman, dan kemudian cepat berkembang, Psikologi yang begitu besar peranannya dalam psikologi dewasa ini banyak sekali bersandar pada analisis faktor 
1)Teori Spearman



DAFTAR PUSTAKA

M. Ngalim purwanto,MP,Drs, Psikologi pendidikan, Remaja Rosdakarya offset,Bandung, 1984
Sabri,Drs.H.M. alisuf ,psikologi pendidikan, cv.pedoman ilmu jaya,1996,jakarta
Suryabrata,Sumardi, Psikologi pendidikan, PT.Raja Grafindo persada.jakarta,1995

   

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking